Dalam menjalankan bisnisnya, terkadang para pengusaha
muda masih sering melupakan pentingnya mengelola keuangan usaha.
Munculnya para entrepreneur muda belakangan ini turut meramaikan
persaingan pasar di Indonesia. Kreativitas dan inovasi yang diciptakan para
entrepreneur muda, bahkan tak jarang mengundang decak kagum dari para
konsumennya.
Kendati demikian, dalam menjalankan
bisnisnya terkadang para pengusaha muda masih sering melupakan pentingnya
mengelola keuangan usaha. Mereka menghilangkan garis pemisah antara keuangan
pribadi dan keuangan bisnis, sehingga tak jarang mengacaukan kondisi
perusahaannya. Kesalahan seperti ini memang sering terjadi di kalangan para
entrepreneur. Bahkan, tidak sedikit pula entrepreneur sukses yang salah dalam mengelola
keuangannya karena menurunkan prioritas keuangan pribadi dan terus memberikan
tambahan dana ke bisnis mereka.
Melihat kasus tersebut, pada
kesempatan kali ini sengaja akan kami informasikan kepada para pembaca mengenai
penyebab kegagalan entrepreneur muda dalam mengelola keuangan beserta cara
mengatasinya.
1. Mudah tergiur
investasi yang berlebihan
Sebagian besar entrepreneur muda
lebih mudah menghabiskan tabungan mereka untuk kepentingan pribadi maupun untuk
menyewa peralatan kantor yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan oleh
perusahaannya. Padahal, aktivitas seperti ini hanya akan menghabiskan tabungan
Anda sebelum Anda menjual produk atau jasa. Untuk itu, sebaiknya gunakan uang
seperlunya saja untuk membangun produk atau pelayanan yang terbaik untuk para
pengguna.
2. Lebih senang
mengambil jalan pintas
Para entrepreneur muda terlalu
sering mengambil jalan pintas dan menginginkan segala sesuatunya serba instan.
Padahal untuk memudahkan tugas utama mereka, para entrepreneur muda harus
mengeluarkan uang lebih untuk menggaji para ahli maupun tenaga kerja yang bisa
memudahkan pekerjaan mereka. Keputusan ini tentunya kurang bijak, karena omzet
bisnis yang Anda dapatkan belum cukup untuk menutupi besarnya gaji tenaga ahli
dan tenaga produksi yang Anda pekerjakan.
3. Tidak menggaji diri
sendiri
Kebanyakan entrepreneur muda lebih
memilih hidup susah lalu menanamkan seluruh sumber daya yang mereka dapatkan ke
dalam bisnisnya tanpa menyisakan sepeser uang pun untuk menggaji mereka. Ketika
keputusan ini bisa tetap membantu dalam mempertahankan arus kas perusahaan,
tentu tidak menjadi masalah bagi keuangan bisnis Anda. Namun apabila nantinya keuangan usaha Anda
hanya habis untuk menghidupi kebutuhan hidup Anda, tentu ini sangat berbahaya.
Sebaiknya bayarkan gaji Anda sendiri sesuai dengan gaji standar yang ada, dan
pisahkan keuangan pribadi Anda dari keuangan usaha.
4. Mencampur aset bisnis
dan personal
Sebagai seorang pemula, sebaiknya
pisahkan asset perusahaan dengan harta pribadi Anda. Hal ini penting, agar
ketika bisnis Anda sedang turun, maka aset pribadi Anda tidak ikut terganggu.
Apabila Anda membutuhkan dana tambahan, sebaiknya gunakan aset perusahaan untuk
mendapatkan suntikan dana dari investor.
5. Merampok kas
perusahaan tanpa sisa
Kaum muda cenderung menjadi pribadi
yang terlalu percaya diri dan merasa berpengalaman, sehingga ketika memperoleh
pendapatan yang meningkat dalam dua atau tiga bulan, mereka mulai menghabiskan
arus kas bisnis tanpa memikirkan rencana jangka panjang. Ketika mereka
membutuhkan mobil, mereka membeli yang terbaik lalu beberapa bulan yang akan
datang ternyata bisnisnya tidak sesukses sekarang mereka akan menjualnya.
Kondisi ini tentunya tidak ingin Anda alami bukan? Untuk itu, bijaklah dalam
menggunakan kas perusahaan dan jagalah kas perusahaan agar jangan sampai
kosong.
Semoga informasi manajemen keuangan
yang membahas penyebab kegagalan entrepreneur muda dalam mengelola
keuangan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan
membantu para pemula yang hendak merintis sebuah usaha. Maju terus UKM
Indonesia dan salam sukses!
sumber : bisnis.UMKM
EmoticonEmoticon