Jumat, 20 September 2013

Cara Mengenal Potensi Diri dalam Berkarir

Tags




Berikut beberapa hal yang mungkin dapat membantu :

E.k.s.t.r.o.s.p.e.k.s.i – D.i.r.i.

Pada tahap ini, Anda membuat daftar pertanyaan mengenai faktor-faktor eksternal yang menyangkut pekerjaan Anda, hal yang dapat mengukur tingkat kepuasan Anda pada profesi tersebut. Apakah gaji memadai? Artinya, setelah membayar semua kebutuhan, apakah masih ada jumlah yang tersisih untuk pengeluaran hiburan di akhir pekan? Apakah Anda mendapatkan fasilitas asuransi kesehatan? Bagaimana dengan uang transportasi dan uang makan? Hal-hal seperti ini erat berkaitan dengan apresiasi perusahaan terhadap Anda dan perlu dipertimbangkan.

I.n.t.r.o.s.p.e.k.s.i – D.i.r.i.

Setelah mempertimbangkan faktor-faktor eksternal tadi, Anda juga perlu merenungkan sifat dari profesi Anda itu sendiri. Apakah pekerjaan yang Anda tekuni sesuai dengan bidang Anda? Apakah sesuai dengan pribadi Anda? Uang dan tunjangan materi lainnya memang penting, tetapi pada jangka panjang, faktor-faktor tersebut seringkali tidak berpengaruh pada tingkat kepuasan Anda. Banyak diantara wanita lain memilih pekerjaan yang dari segi gaji kurang menjamin, tetapi mereka tetap menekuninya karena mendapatkan kepuasan batin. Kecuali bila terdesak keadaan keuangan, pada jangka panjang, pilihan profesi biasanya jatuh pada bidang yang Anda minati.

Jalin Hubungan dengan ‘Headhunter’

Dengan menjalin hubungan dengan headhunter, bukan berarti Anda hendak hengkang ke perusahaan lain. Perusahaan headhunter tak hanya sanggup menghubungkan Anda dengan calon perusahaan yang mempekerjakan Anda, tetapi ia juga sanggup memberikan informasi yang sulit Anda dapatkan dari sumber lain, misalnya data mengenai permintaan jenis pekerjaan, jumlah lowongan yang tersedia (“sentimen pasar” terhadap bidang yang Anda geluti) dan juga standar gaji, bonus dan fasilitas lain yang dapat Anda harapkan dari pekerjaan dari secara umum.

Tingkatkan Ketrampilan

Pengetahuan tak ada habisnya untuk digali. Cari tahu ketrampilan praktis apa saja yang dapat Anda kembangkan sesuai dengan bidang pekerjaan yang Anda tekuni saat ini dan mulailah mengembangkannya. Misalnya, apabila Anda seorang desain grafis, saat ini banyak sekali lowongan tersedia di bidang internet. Tidak hanya situs internet yang membutuhkan tenaga artistik, usaha lain yang membutuhkan promosi visual juga membutuhkannya. Dan apabila bakat seni Anda dapat diperkaya dengan mengerti beragam program, maka Anda akan memiliki nilai tambah. Dengan nilai tambah tadi, nilai Anda sebagai tenaga kerja pun, bertambah.

Eratkan Hubungan Pertemanan

Suka tidak suka, banyak kesempatan emas datang dari rekan atau teman Anda sendiri. Melalui informasi mulut ke mulut, ditunjang dengan kemampuan dan kualifikasi tentunya, follow-up biasanya lebih cepat dan langsung. Apalagi dalam etiket pergaulan secara umum, nilai praktis dan kepercayaan sangat dijunjung tinggi. Mengapa harus meneliti resume secara mendetail, bila solusinya di depan mata? Kesimpulan dari nomor 5 ini adalah bahwa tidak ada salahnya sama sekali membina hubungan yang baik dengan orang-orang di sekeliling Anda, karena bila mereka mengerti taraf kemampuan Anda, Anda adalah manusia pertama yang mereka pikirkan.




Rabu, 18 September 2013

Kekuatan atau Kelemahan

Tags


Alkisah, di sebuah kota kecil di Jepang, terdapat seorang anak yg lengan kirinya buntung, tetapi ia sangat menyukai beladiri judo, dan sudah mengikuti latihan di sebuah dojo.
Selama berlatih, sang guru hanya mengajarkan satu jurus saja. Walaupun jurus itu termasuk sukar untuk dikuasai, anak ini merasa tak puas, karena ia melihat murid-murid lainnya mempelajari
bermacam-macam teknik. Akhirnya setelah 6 bulan, ia tak kuasa lagi menahan kesabarannya.
Lantas ia menemui sang guru; "Sensei, bolehkah aku bertanya? Mengapa selama 6 bulan ini aku
hanya berlatih jurus ini saja". Gurunya hanya menjawab singkat "Karena engkau murid yang
istimewa dan hanya jurus ini yang engkau perlukan" Ia tak berani lagi bertanya dan memilih untuk
berlatih dengan tekun. Semakin lama jurus itu semakin dikuasainya dan mendarah daging dalam
dirinya. Tak ada seorangpun yang semahir dia dalam menggunakan jurus tsb.
Setahun kemudian, sang guru menyertakan dirinya dalam kejuaran nasional di ibukota. Walaupun
merasa pesimis & minder, ia menuruti permintaan sang guru & mereka berangkat ke ibukota.
Kejuaraan dimulai. Di luar dugaannya, dengan mudah ia bisa menjatuhkan & mengunci lawanlawannya.
Babak demi babak ia lalui, sampai akhirnya ia harus menghadapi juara tahun lalu di
babak Final. Walau memakan waktu cukup lama dan menguras tenaganya, lagi-lagi ia berhasil
memenangkan pertandingan.
Dalam perjalanan pulang, sembari membahas & mengevaluasi pertarungannya, sang anak bertanya
kembali ,
"Sensei, saya heran, mengapa hanya bermodal satu jurus ini saja saya bisa memenangi
pertandingan. Saya masih belum mengerti ucapan Sensei dulu, apa istimewanya saya dan mengapa
hanya satu jurus ini?"
Sang Sensei tersenyum & berkata;
"Muridku, Cara bertarung setiap orang adalah unik, tergantung dari kekuatan & kelemahannya.
Praktisi beladiri perlu mempelajari berbagai teknik & jurus sampai akhirnya ia menemukan kekuatan
& kelemahannya dan akhirnya memilih teknik & jurus yang sesuai, yaitu teknik2 yg memanfaatkan
kekuatanya dan menutupi kekurangan atau bahkan mengubahnya sebagai kekuatan".
"Engkau istimewa, karena kekuranganmu sudah jelas. Sehingga tak perlu engkau menghabiskan
waktu mempelajari berbagai jurus & teknik yang sudah pasti tidak engkau perlukan. Dan jurus itu
paling cocok bagimu, karena selain jurus tersebut salah satu jurus tersulit dalam Judo, satu-satunya
cara untuk menghadapinya adalah dengan mengunci lengan kirimu".
Kadang orang mengira bahwa kekurangannya merupakan hukuman, kutukan dan menyesalinya.
Padahal, di dunia ini banyak sekali terdapat kemungkinan dan tak mungkin semuanya diraih. Orangorang
yg memahami kekurangannya seharusnya bisa menyadari hal2 yang mustahil ia lakukan dan
tak membuang waktu percuma untuk mengejarnya. Dan orang-orang yang juara adalah orang2
yang menggunakan semaksimal kekuatannya dan juga berhasil menggunakan kelemahannya juga
sebagai kekuatan.

Selasa, 17 September 2013

Mencapai Keberhasilan

Tags

Keberhasilan. Tanyakan pada 10 orang berbeda apa artinya menjadi seorang yang berhasil dan Anda akan memperoleh 10 jawaban berbeda. Di lain pihak, tanyakan pada mereka apakah mereka ingin menjadi orang yang berhasil dan Anda kemungkinan besar hanya akan memperoleh 1 jawaban. Semuanya ingin berhasil. Tanyakan lagi bagaimana caranya untuk menjadi berhasil dan Anda mungkin akan mulai kesulitan menghitung jumlah jawabannya.
Apa definisi keberhasilan? Sebagian orang mungkin akan menjawab bahwa menjadi orang yang berhasil berarti mempunyai harta yang berlimpah. Menurut mereka, orang yang berhasil adalah yang mempunyai rumah mewah lengkap dengan kolam renang dan halaman yang luas, atau yang mengendarai mobil built-up yang harganya setara dengan gaji seumur hidup rata-rata manusia Indonesia. Singkatnya, orang yang berhasil adalah orang kaya.
Sebagian yang lain mungkin akan menjawab bahwa orang yang berhasil adalah orang yang mempunyai kekuasaan yang besar. Orang yang berhasil adalah pemimpin-pemimpin besar. Mereka yang berkuasa atas 5 orang akan dianggap lebih berhasil daripada mereka yang hanya berkuasa atas 2 orang. Seorang Presiden yang berkuasa atas 200 juta penduduk akan dianggap lebih berhasil daripada seorang ketua RT yang memimpin 100 penduduk di lingkungannya. Menurut logika ini, semakin besar kekuasaan seseorang atas orang lain maka dia dianggap semakin berhasil.
Orang-orang yang lebih bijaksana mungkin akan menjawab bahwa orang yang berhasil adalah mereka yang hidup dengan damai, mereka yang melewati hari-hari mereka dengan hidup sederhana, dan mereka yang merasa puas dengan apa yang telah dimilikinya. Mereka yang banyak berbuat kebaikan. Mereka yang berhasil adalah mereka yang hidup dekat dengan Penciptanya.
Ketika menulis dalam Brown Book Magazine pada tahun 1904, Bessie Anderson Stanley memberikan definisi yang cukup bagus tentang keberhasilan:

“Orang yang mencapai keberhasilan adalah orang yang hidup dengan baik,sering tertawa dan banyak mencintai;…yang mengisi tempatnya dan menyelesaikan tugasnya; yang meninggalkan dunia lebih baik dari ketika ia menemukannya...;yang tak pernah kekurangan penghargaan atas keindahan alam atau gagal mengekspresikannya; yang selalu mencari yang terbaik dari diri orang lain dan memberikan mereka yang terbaik yang dia miliki; yang hidupnya merupakan suatu inspirasi; yang kenangannya merupakan suatu rasa syukur”.

Identitas kita yang sebenarnya, yang memberi makna dan rasa keberhasilan sejati dalam hidup kita tidak terletak pada tugas-tugas, deadline, gaji, komisi, bonus atau proyek-proyek namun terletak pada hubungan kita dari hari ke hari, dalam hubungan kita dengan orang-orang di sekeliling kita.
Orang yang berhasil adalah orang yang hidup dengan baik, yang menyelesaikan tugasnya, yang selalu mencari yang terbaik dari orang lain, dan memberikan yang terbaik yang ia miliki.

H i d u p l a h  d e n g a n  B a i k

Semua orang ingin hidup dengan baik tapi tidak semua orang tahu cara untuk hidup dengan baik. Beberapa cara untuk hidup dengan baik antara lain: temukanlah alasan untuk tertawa dan pergunakanlah waktu dengan baik.
Salah satu cara sederhana untuk hidup dengan baik adalah dengan selalu tersenyum dan sering tertawa. Begitu banyak orang pada masa kini yang tidak ingat lagi untuk tersenyum atau tertawa karena kesibukan atau masalahnya. Bila Anda juga termasuk orang yang jarang tersenyum atau tertawa, tertawalah sekarang. Dunia akan selalu tampak lebih cerah bila dilihat sambil tersenyum.
Sebenarnya dibutuhkan lebih banyak otot untuk merenggut daripada untuk tersenyum. Selain itu tertawa juga memiliki sifat mengobati yang sangat praktis. Tertawa mengirim endorfin ke otak, yang menimbulkan suatu perasaan yang nyaman dan tenang. Dari segi fisik, tertawa membuat tubuh bertenaga.
Secara mental, tertawa membebaskan seseorang dari depresi dan mengubahnya menjadi sasaran-sasaran, impian-impian, dan kemenangan-kemenangan. Tertawa membuat waktu berjalan lebih cepat dan tugas-tugas berat lebih dapat dinikmati.
Lebih jauh lagi, ketika dibagi bersama sahabat-sahabat dan keluarga, tawa akan membangun hubungan-hubungan. Pada akhir sebuah hari kerja yang sibuk dan melelahkan, rumah yang riang gembira merupakan tempat peristirahatan bagi setiap anggota keluarga, muda dan tua. Tawa memberikan hasil-hasil yang positif ketika kita tertawa bersama-sama orang lain, bukannya menertawakan orang lain.
Jean Sibellius pernah berkata, ” H a r i  y a n g  p a l i n g  t e r b u a n g  s i a – s i a  a d a l a h  h a r i  k e ti k a  s e s e o r a n g  t i d a k  t e r t a w a ”. Supaya hari ini tidak terbuang sia-sia, temukanlah sebuah alasan untuk menikmati tawa sepenuh hati hari ini! 

Yang kedua, untuk hidup dengan baik, pergunakanlah waktu Anda dengan baik. Seorang Julius Caesar pernah berkata Carpe diem – manfaatkanlah hari ini. Ketika hari ini tidak dimanfaatkan dengan baik, ia akan segera lalu dan menjadi bagian dari sejarah.




Kata hari kemarin kepada hari esok:

Kala aku masih semuda engkau,
Aku juga senang membual
Akan apa yang hendak kulakukan.
Namun kala aku tengah bermimpi
Dalam kesenangan dan kesukaan,
Sebelum aku mengetahuinya,
Kusadari akulah hari ini!
Dan sebagai hari ini, begitu cepatnya
Saatku yang singkat berlari,
Aku tak punya waktu untuk menyelesaikan
Separuh hal-hal yang sudah mulai.
Andai ku dapat mencobanya lagi,
Namun aku takkan pernah dapat kembali;
Sebuah hari kemarin selamanya,
Begitulah kini kuharus menjadi, aduh!
Dan demikianlah, hari esokku yang baik,
Bila kau hendak membuat nama
Yang kan dihargai sejarah
Dalam perputaran kemashyurannya,
Bersiap dan bersedialah
‘tuk memainkan peran termuliamu
Dalam jam-jam baru yang melayang terbang
Kala kau ‘kan menjadi hari ini.
– The Pacific

Jadi, apakah Anda mencintai hidup Anda? Jika Anda mencintai kehidupan, janganlah menghamburkan-hamburkan waktu karena, seperti kata Edward Young, waktu adalah bahan dasar kehidupan – ”time is the ingredient of life”.
Salah satu cara agar Anda dapat menggunakan waktu dengan efektif adalah dengan membagi suatu pekerjaan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. John Erskine, seorang penulis dan profesor terkenal, pernah menulis bahwa ia mempelajari pelajaran paling berharga dalam kehidupannya dari guru pianonya ketika ia berusia 14 tahun.
”Berapa kali seminggu kamu berlatih, dan berapa lama kamu berlatih setiap kalinya?” tanya si guru. John menjawab bahwa ia biasanya mencoba berlatih satu kali sehari, biasanya selama satu jam atau lebih. Gurunya memperingatkan, ”Jangan begitu. Kalau kamu sudah dewasa, waktu tidak datang dalam porsi yang panjang-panjang. Berlatihlah dalam hitungan menit, kapan saja kamu sempat – lima atau sepuluh menit sebelum berangkat sekolah, setelah makan siang, di sela-sela tugas-tugas. Sebar waktu latihanmu sepanjang hari dan musik akan menjadi bagian dari hidupmu”.
Melihat ke belakang, John menganggap nasihat itu sebagai formula yang bagus untuk mencegah ”padam”-nya gairah. Ia juga menganggapnya sebagai suatu cara untuk menjalani kehidupan sebagai penulis kreatif, terlepas dari tugas-tugas mengajarnya. Ia menulis sebagian besar karyanya yang paling terkenal, Helen of Troy, dalam perjalanan pulang-pergi antara rumahnya dan universitas.
Agar setiap hari berarti, jadikanlah setiap menit berarti!
Untuk hidup dengan baik, sering-seringlah tertawa dan hargailah waktu yang Anda miliki, jika perlu bagilah pekerjaan Anda menjadi bagian-bagian yang kecil agar pengggunaan waktu menjadi lebih efisien. Selamat mencoba !

Selesaikanlah Tugas dengan Baik
Henry Ford pernah ditanya, ”Bagaimana saya bisa menjadi seorang yang berhasil?” Ford menjawab, ”Kalau Anda memulai sesuatu, selesaikanlah itu!”
Ford mendapatkan pelajaran ini pada awal kariernya. Ketika ia mulai mengerjakan mobil pertamanya, Ia bekerja selama berjam-jam dengan penuh semangat di sebuah bangunan kecil di belakang rumahnya. Sebelum ia menyelesaikan mobil pertamanya, bagaimanapun juga, ia menjadi sangat sadar bahwa ia dapat merakit mobil yang lebih baik.
Ia begitu yakin akan perlunya perbaikan sehingga semangat dan antusiasme untuk mobil pertamanya mulai berkurang. Mengapa menghabiskan waktu begitu lama untuk menyelesaikan sebuah mobil yang sudah ia ketahui kurang bagus? Tetap saja, sesuatu di dalam dirinya memaksa dia untuk melanjutkan, untuk memusatkan seluruh tenaganya pada mobil pertama itu dan menyelesaikan apa yang telah ia mulai, sebelum ia membolehkan dirinya berkhayal tentang mobil kedua.
Dalam kenyataannya, Ford berkata bahwa ia mempelajari lebih banyak tentang bagaimana memperbaiki mobil kedua dengan menyelesaikan setiap detail mobil pertamanya. Jika ia menyerah pada godaan untuk berhenti merakit mobil pertama, ia mungkin tak akan pernah membuat mobil sama sekali. Banyak orang berusaha keras untuk menjadi ‘penyempurna’, namun para ‘penyelesai’ biasanya lebih berhasil dalam kehidupan.
Ketika John Roebling dan putranya, Washington, memulai pembangunan sebuah jembatan pada tahun 1883 para pakar perancang jembatan mengatakan pada mereka bahwa rencana mereka tidak akan berhasil.
Setelah beberapa bulan pembangunan berjalan, sebuah kecelakaan fatal menewaskan John Roebling dan Washington menjadi lumpuh. Banyak orang berpikir bahwa pembangunan akan dihentikan tapi Washington bertekad untuk melanjutkannya. Dari atas kursi roda Washington mengetukkan-ngetukkan jarinya ke lengan istrinya untuk memberi instruksi kepada para insinyur. Washington mengetukkan jarinya selama 13 tahun sampai jembatan itu selesai dibangun.
Kini, jembatan itu menjadi salah satu jembatan yang paling terkenal di dunia. Jembatan itu adalah jembatan Brooklyn, yang menghubungkan Brooklyn dengan pulau Manhattan. Seorang pemimpin bukan hanya pemulai tapi penyelesai.
Winston Churchill pernah berkata, ”Pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang diselesaikan dengan baik.” Jadi, apa pun yang sudah Anda mulai hari ini, selesaikanlah semuanya itu. Mungkin akan banyak rintangan tapi Anda akan belajar banyak dari semuanya itu. Suatu pekerjaan yang diselesaikan lebih berarti dibandingkan banyak pekerjaan yang terhenti di tengah jalan.
Apabila sebuah tugas sudah dimulai, jangan pernah meninggalkannya sampai itu selesai. Tidak peduli pekerjaan besar atau kecil, selesaikanlah dengan baik atau tidak usah sama sekali.

Berikanlah yang Terbaik
Seorang yang berhasil tidak hanya mereka yang menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Mereka adalah juga orang-orang yang senantiasa memberikan semua yang terbaik yang mereka miliki di kala mereka mengerjakan suatu pekerjaan.
Apa pun yang Anda lakukan, dan dalam percakapan di mana pun Anda terlibat berikanlah segenap hati Anda, perhatian Anda, dan tenaga maksimum Anda. Berikanlah seluruh diri Anda pada setiap tugas yang Anda pilih untuk Anda lakukan; berikanlah kreativitas terbaik Anda pada setiap gagasan yang Anda renungkan.
Bagaimanapun juga, terdapat kebanggaan dan kepuasaan ketika Anda mengetahui bahwa Anda telah memberikan yang terbaik yang Anda punya. Mungkin Anda tidak akan menjadi orang paling sukses di dunia, namun Anda akan menjadi orang yang sukses dalam dunia Anda.
Ronald Brown menulis ”Tak peduli apa yang Anda lakukan, lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Jika Anda hendak menjadi gelandangan, jadilah gelandangan terbaik yang ada.” Jadi, selalu berikan yang terbaik yang Anda miliki untuk setiap pekerjaan, aktivitas, dan gagasan-gagasan Anda. Itu adalah salah satu kunci untuk berhasil.
 
 Copyright © Sinar Harapan 2002

 

  Find The Good Side to Every Situation

You cannot have the success without the failures.
Any experience can be transformed into something of value.
Everything depends on the way you look at things.

What are stumbling blocks and defeat before you
can be stepping stones to victory if you remain determined.

In all of your adversities lies the seeds of equivalent advantages.
In every defeat there is a lesson showing you how to win the next time.

View your problems as opportunities.
When it’s dark enough you can see the stars.


 Copyright © Sinar Harapan 2002

Aim High (Cita-cita Tinggi)

Tags

"Bercita-citalah setinggi langit." ~ Pepatah Bijak

Kalimat ini sangat populer di telinga saya sejak masih SD. Dari dulu sebenarnya anak-anak
sudah diajarkan secara tidak langsung untuk bermimpi besar, bercita-cita yang tinggi.
Tapi seiring berjalan waktu, dan semakin dewasa seseorang justru yang terjadi malah
sebaliknya. Banyak orang justru tidak berani lagi bercita-cita setinggi langit saat ini, apalagi
melihat situasi dan kondisi yang ada di lingkungannya, melihat keterbatasan dirinya, dan
kekurangan lainnya yang dianggap sudah sangat tidak memungkinkan lagi untuk mempunyai
tujuan yang besar.
Mengapa Anda menjadi khawatir menetapkan tujuan yang besar?
Apa yang membuat Anda takut untuk menetapkan target yang tinggi?
Ada yang mengatakan, "Untuk apa punya tujuan besar, nanti kalau tidak tercapai bisa stres.
Istilahnya kalau mimpi sampai lantai 10 kalau tidak terjangkau dan jatuh akan sangat sakit
sekali."
Dulu saya juga berpikir demikian, tapi kalau tidak pernah punya tujuan besar rasanya lebih
menyedihkan karena tidak tahu harus mengejar apa dalam hidup ini.
Pikiran saya kalau tidak bisa sampai lantai 10, dan jatuh setidaknya nanti ada di lantai 9 atau 8.
Daripada saya bermimpi di lantai 2 dan jatuh di lantai 1, kenapa tidak sekalian tinggi mimpinya.
Kemudian kembali saya berpikir, mengapa harus membayangkan akan jatuh dulu, mengapa
harus membayangkan akan tidak tercapai? Mengapa tidak berpikir, kalau nanti tercapai apa
tindakan selanjutnya?
Jadi fokus utama pemikiran kita akan mempengaruhi keputusan kita untuk menentukan
tujuan. Jika fokusnya negatif maka kecenderungan tujuannya akan tidak besar, begitu pula
sebaliknya jika fokus Anda positif maka tujuan yang akan Anda buat akan lebih tinggi.
Jangan pernah mau membatasi diri Anda oleh siapa pun, dan dalam kondisi apa pun. Buang
semua fokus negatif, hambatan yang ada dalam pikiran, karena ini yang akan membuat Anda
menghentikan atau mematikan tujuan besar dalam hidup Anda. Lakukan suatu yang luar
biasa untuk hidup Anda.

If You Can Aim High, Why You Should Aim Low?

Penyebab Kegagalan Orang Pintar

Tags

Seperti halnya kesuksesan, setiap orang pun bisa mengalami kegagalan! Tak terkecuali orang-orang jenius yang kecerdasannya mendekati sempurna. 
Karena, memang tak ada jaminan bahwa orang pintar akan selalu sukses.

Makanya, jangan heran, jika Anda menemui rekan sekolah Anda yang dulu dikenal pandai dan cerdas namun akhirnya hanya merutuki nasib karena masa depannya yang suram! Apa penyebabnya? Di luar nasib dan faktor 'lucky',
banyak hal yang bisa memicu kegagalan orang-orang pintar. Namun berdasarkan wawancara dan survei yang dilakukan pada 200 orang pintar di Amerika, ada enam hal penting penyebab kegagalan bagi mereka. Coba simak:

* Kurang ketrampilan sosial
Seberapa pun hebatnya intelegensi akademis Anda, Anda tetap perlu memiliki
intelegensi sosial, seperti kemampuan mendengarkan, peka terhadap perasaan
orang lain, memberi dan menerima kritik dengan baik. Orang yang memiliki
intelegensi sosial tinggi mampu mengakui kesalahan mereka dan tahu bagaimana
membina dukungan tim. Intelegensi sosial bisa diperoleh dengan banyak
berlatih.

* Tidak cocok
Sebuah kesuksesan memerlukan kecocokan antara kemampuan, bakat, kepentingan,
keinginan, kepribadian, dan nilai-nilai dalam pekerjaan Anda. Bila Anda
merasa tidak cocok, maka jangan ragu untuk meninjau perilaku pekerjaan dan
menyesuaikan atau mengubah pekerjaan Anda selama ini. Bagi beberapa orang,
pokok persoalannya adalah seberapa besar resiko yang berani diambil.

* Tidak ada komitmen
Sesuatu yang dilakukan setengah-setengah akan memperbesar kemungkinan gagal.
Suatu tujuan perlu dibarengi tekad, semangat, dan komitmen yang kuat untuk
mencapainya. Kurangnya penghargaan pada diri sendiri merupakan penyebab
dasar kegagalan. Untuk bisa ambil bagian dalam sukses, Anda harus yakin
bahwa Anda bisa melakukannya.

* Kurang fokus
Beberapa orang melakukan terlalu banyak kegiatan sehingga akhirnya tidak
melakukan satu pun dengan baik. Fokuskan kembali diri Anda pada apa yang
paling baik dilakukan. Sadarilah keterbatasan Anda, tetapkan prioritas, dan
susun organisasi usaha Anda.

* Kurang menyadari rintangan
Kadang, banyak rintangan tersembunyi yang sulit diperangi. Umur,
diskriminasi jenis kelamin dan ras merupakan jenis rintangan yang sering
tidak disadari. So, Anda harus meninjau kembali, berdasarkan analisa yang
benar mengenai situasi, untuk merebut kembali kontrol atas kehidupan dan
masa depan Anda.

* Kemalangan
Siapapun tidak bisa menolak adanya takdir, entah itu takdir baik atau buruk.
Dan siapa pula yang bisa menolak ketika kemalangan itu harus Anda alami?
Seandainya ini terjadi, yang harus Anda lakukan, jangan menyalahkan diri
sendiri! Ingat, meski tak bisa menolak kemalangan itu, namun selalu ada
jalan untuk memperbaikinya.

Pada akhirnya, kegagalan bukanlah 'jalan buntu' untuk mencapai sukses.
Kesempatan datang silih berganti. Jika hari ini Anda gagal, mungkin besok
Anda akan sukses. Jika Anda mampu berpikir jernih mengenai kegagalan dan
menyadari bahwa dalam hidup ini selalu ada pilihan, Anda akan bisa menyikapi
sebuah kegagalan sebagai pelajaran yang berharga. Ingat, tak ada orang yang
lebih bodoh selain tidak bisa memetik pelajaran dari sebuah kegagalan.




Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)