Minggu, 28 Desember 2014

Di Usiamu yang 20-an Sekarang, Inilah Kalimat-Kalimat yang Pantas Kamu Ucapkan Pada Ibumu

Tags
 
Menjadi ibu adalah salah satu pekerjaan paling berat di dunia. Tanggung jawabmu bukan hanya soal uang dan benda-benda, namun hidup seorang manusia. Dari mengandung, melahirkan, hingga memperkenalkan berbagai hal di dunia kepada anak; terpaksa izin tak masuk kantor ketika dia sakit, membelanya dari bully di sekolah, memeluknya saat ia pertama kali patah hati — hidup ibu dan anaknya berkelindan di tiap jengkal.

Dengan kehadirannya di tiap hari yang kita punya, pantaskah kita menunggu Hari Ibu setahun sekali untuk mengucapkan kalimat-kalimat yang membuatnya bahagia? 
Jangan menunggu untuk menyampaikan ucapan-ucapan ini kepada ibumu. Biarkan beliau tahu, pengorbanannya untukmu selama lebih dari 20 tahun terakhir ini tak sia-sia!


1. Maaf aku sering tak sabar mengajarkan Mama memakai laptop. Padahal, Mama tak pernah gusar saat mengajariku berbicara atau membaca.
 
Mama, aku minta maaf kalau aku sering tidak sabaran. Ketika Mama minta dibimbing untuk menggunakan laptop atau ponsel baru, aku pasti akan menggerutu. “Duuuh, begitu aja kok nggak bisa sih?” Semua hal yang baru bagimu adalah hal yang terlihat mudah dan sederhana bagiku. Aku lupa bahwa dulu Mamalah yang mengajarkanku banyak hal baru — hal-hal yang bagi Mama begitu mudah dan sederhana. Mamalah yang mengajarkan aku bicara, berjalan, membaca, hingga meresapi materi dari mata pelajaran paling sulit di sekolahku dulu. Aku tak ingat Mama marah ketika aku salah mengeja huruf dan angka. Aku tak ingat Mama mengeluh kenapa aku tak bisa-bisa, ketika konsep matematika yang kumengerti tak juga melebihi “1 + 2″. Ah, apa hakku untuk marah-marah ketika Mama kesulitan berinteraksi dengan teknologi? Bukankah dengan apa yang telah Mama ajarkan padaku selama ini, seharusnya aku malu ketika gagal bersabar saat mengajarmu?

2. Mama benar, aku sering malas mengerjakan pekerjaan rumah. Tak ada pembelaan diri di sini — hanya permintaan maaf yang murni.

Ketika sedang berada di rumah, aku pasti merasa malas dan ogah-ogahan ketika Mama meminta sedikit bantuan. Bahkan, aku sering pura-pura tidak mendengar atau menyibukkan diri dengan tugas kuliah, padahal sebenarnya aku hanya malas dan sedang asyik dengan gadget-ku saja. Kalaupun aku akhirnya membantu, tak jarang Mama akan mendengarkan gerutu dan keluhanku. Aku tak pernah berpikir bahwa pekerjaan yang dalam 15 menit sudah membuatku capek dan pegal-pegal ini adalah pekerjaan yang selalu Mama jabani, berjam-jam setiap hari. Aku tak pernah berpikir bahwa Mama sudah melakukan ini bertahun-tahun, dalam diam. Mama bukan malaikat, aku tahu. Mama pun pasti pernah merasa kesal, muak, dan bosan dengan pekerjaan-pekerjaan rumah ini. Mama ingin punya seseorang yang membantu — seseorang untuk berbagi. Maaf ya Ma, aku belum bisa menjadi orang yang bisa Mama andalkan untuk membantu selama ini.

3. Mama tidak harus menjadi ibu. Tapi, Mama memilih memiliki aku daripada melakukan hal-hal lain yang bisa membuat Mama bahagia. Terima kasih, Mama.

Aku selalu ingin menanyakan hal ini pada Mama. Namun, selalu urung kutanyakan karena aku tak berani mendengar jawabannya:
Jika Mama bisa memilih lagi untuk punya anak atau tidak, apakah Mama tetap memilih untuk memiliki anak?
Rasanya jahat sekali kalau seorang Ibu bilang “Tidak. Seandainya saya bisa memilih sekali lagi, saya tidak akan mau menjadi Ibu.” Namun seharusnya kita bisa memahami perasaan seperti itu. Bukankah menjadi ibu adalah pekerjaan yang berat — yang mengharuskan seorang wanita mengorbankan banyak hal dalam hidupnya, termasuk ambisi-ambisi dan seringkali pekerjaannya? Aku ingin menanyakan hal itu, karena tahu betapa melelahkan dan mahalnya membiayai kehidupanku. Aku punya banyak permintaan, banyak kebutuhan dan lebih banyak lagi keinginan. Bahkan di usiaku yang sudah 20-an ini aku belum bisa membiayai sepenuhnya hidupku. Ingat ketika aku harus minta uang lagi karena laptopku harus direparasi? Ingat ketika aku bertanya apa Mama masih bisa membantuku membayar uang kost tahun ini?
Kadang, aku berkhayal apa saja yang bisa Mama lakukan seandainya Mama tak harus membiayai dan merawatku. Mama bisa pergi keliling dunia, Mama tak perlu menolak promosi dari kantor dengan alasan tak bisa berpisah dari keluarga, Mama bisa belanja dan melakukan hobi Mama sepuas-puasnya. Mama bisa bahagia.
Seorang wanita tak punya kewajiban untuk punya anak. Seorang wanita bisa lebih memilih karier atau hobinya, dan itu sah-sah saja — tak ada yang berhak mengatur-atur pilihan hidupnya. Namun di antara semua pilihan yang Mama punya, di antara semua kesempatan yang jelas bisa membuat Mama bahagia… Mama memilih memiliki aku. Terima kasih, Ma, karena telah memilihku. Maafkan aku karena terlalu sering lupa: aku bisa ada di dunia ini karena pilihan Mama.

4. Aku sedang menikmati hidupku saat ini. Namun kadang aku begitu sibuk, sampai lupa bahwa Mama ingin dikabari sekali-sekali.

Mama, aku minta maaf jika banyak SMS darimu yang terabaikan dan panggilan telepon yang teranggurkan. Di usiaku yang sekarang ini, aku dihujani berbagai kegiatan yang sering membuat energiku habis di ujung hari. Akhirnya aku lebih memilih untuk tidur daripada membalas pesan darimu. Padahal bukannya Mama tak punya kesibukan juga. Mama juga bekerja, Mama juga punya teman dan dunia sendiri. Mama bukan wanita yang akan seharian menunggu Papa pulang dari kantor atau anak-anaknya pulang sekolah, seperti ibu rumah tangga yang bosan di tahun ’50-an. Toh Mama juga sempat menelepon atau mengetik pesan yang menanyakan kabarku. Ah, berapa detik sih yang kuperlukan untuk membalas pesan Mama? Apa benar aku begitu sibuknya, atau aku hanya malas dan menganggap remeh Mama saja?

5. Aku ingat saat Mama marah karena aku pacaran. Pendapat kita akan selalu berbeda dalam beberapa hal, dan aku sedang belajar untuk menerimanya.

Beberapa kali aku dikagetkan dengan pandangan keras Mama akan beberapa hal. Jangan pacaran, buang-buang waktu aja! Jangan kuliah Sastra, kamu nanti mau jadi apa? Jangan kuliah jauh-jauh, nanti Mama di rumah sama siapa? Tak hanya itu. Ingat saat kita bertengkar gara-gara punya jagoan yang berbeda dalam Pilpres? Ingat waktu kita bertengkar karena Mama mengatur siapa yang “layak” jadi temanku dan siapa yang tidak? Beberapa pandangan Mama tak akan pernah aku terima. Beberapa pandangan Mama tak akan pernah aku suka. Namun, hubungan kita tetap lebih erat dari berbagai perbedaan yang selama ini ngotot kita pertahankan. Aku tetap menyayangi Mama. Segala perbedaan pandangan di antara kita? Aku sedang belajar untuk menerima mereka.

6. Jujur, ada beberapa kalimat Mama yang sampai saat ini membuatku sakit hati. Aku sedang berusaha memaafkan dan memahami.


“Kok kamu kurus banget sih? Coba gendutin badannya dikit, dong. Biar ada cowok yang suka.”
“Haduh, IPK-mu kok cuma segini. Contoh Adek, tuh, kuliah Teknik, tapi IPK-nya nggak jongkok kayak punya kamu.”
 
Mungkin bagi Mama perkataan-perkataan di atas biasa saja. Mungkin bagi Mama malah kalimat itu bagus sebagai cambuk untuk menyemangatiku. Namun aku juga manusia yang punya perasaan, dan karena aku punya perasaan, aku bisa sakit hati. Kalimat-kalimat itu membuatku sakit hati. Kadang aku berharap Mama bisa memelukku saja daripada mengeluarkan kata-kata yang membuatku mempertanyakan kemampuan diri sendiri. Kadang aku berharap Mama bisa lebih percaya, bisa lebih menghargai bahwa aku berusaha. Kata orang, memiliki anak adalah jalan terbaik untuk dikecewakan dan mengecewakan. Mama dikecewakan olehku yang punya banyak kekurangan. Aku dikecewakan oleh Mama yang melontarkan beberapa kalimat mencengangkan. Namun memiliki anak juga jalan terbaik untuk memahami bahwa tak ada manusia yang sempurna.
Tak ada dari kita yang bebas dari kekurangan, termasuk aku, termasuk Mama. Aku akan selalu berusaha menerima kenyataan ini. Maukah Mama berusaha bersamaku?

7. Aku tahu Mama mencemaskan masa depanku. Tapi aku bisa lelah jika terus ditanya kapan menikah.
 
Di usiaku yang 20-an ini, ada begitu banyak yang sudah kulalui. Aku sudah merasakan patah hati pertamaku, melalui pahit-manisnya berjuang menyelesaikan skripsi, hingga akhirnya meraih gelar sarjana. Kini aku sudah bekerja. Aku pun sudah punya dia yang kukira bisa menjadi partner menyenangkan untuk menghabiskan hari tua. Aku tahu, dalam pikiran Mama, apalagi yang kutunggu? Bukankah sebaiknya aku segera menikah saja? Tapi Ma, aku bisa lelah jika terus Mama tanya kapan menikah. Percayalah, aku sudah mempertimbangkan masak-masak — dan aku tahu sekarang belum saatnya aku mengikat janji. Saatnya akan tiba nanti, namun tidak hari ini. Dan percayalah, Ma, aku baik-baik saja dengan keputusanku ini. Mama tidak perlu terlalu mengkhawatirkanku. Bukankah masih banyak hal lain di dunia ini yang bisa dikhawatirkan — selain kapan di jariku cincin kawin akan melingkar?

8. Aku pernah menyaksikan Mama tertawa. Pernah pula kulihat Mama terurai air mata. Terima kasih telah menunjukkan bahwa Mama juga manusia.

Ketika aku kecil, Mama adalah sosok yang sempurna. Mama bisa menjadi koki yang hebat, sopir pribadi, tukang jahit yang mumpuni, pengawal pribadi anak-anaknya, hingga wanita karier yang cerdas. Mama adalah segalanya. Setelah aku tumbuh, barulah aku melihat “sisi-sisi manusiawi” dari Mama. Aku tak hanya pernah menyaksikan Mama tertawa. Aku juga pernah melihat Mama menangis karena kecewa. Aku pernah melihat Mama gusar, marah, mengeluh, menggerutu akan sesuatu.  Ingatkah Mama waktu Mama membanting rokok Adik dan membuangnya ke tempat sampah saat pertama kali tahu bahwa Adik merokok? Lalu Mama masuk kamar dan aku bisa mendengar Mama menangis. Pagi harinya, aku melihat lingkaran hitam dan bengkak di mata Mama. Kini aku tahu Mama bukan sosok yang sempurna. Kini aku mengerti bahwa Mama juga manusia. Dan tahukah Mama? Aku bangga memiliki sosok Mama yang tak sempurna. Aku bangga Mama juga melakukan kesalahan, aku bangga Mama juga merasa punya banyak kekurangan. Karena justru dalam sisi-sisi Mama yang paling “manusia” tersebut… aku merasakan kehangatan.

10. Lewat Mama, aku mengerti: kita tak harus jadi sempurna untuk bisa dicintai.

Ma, apapun yang pernah terjadi di antara kita, aku menghargainya. Siapapun Mama sebelum dan setelah memilikiku, aku memilih menerimanya. Mama memang tak sempurna, namun kita tak harus jadi sempurna agar bisa membuat orang lain mencintai kita. Dan aku mencintai Mama — sesungguh-sungguhnya, sedalam-dalamnya. Terima kasih karena Mama selalu tulus menyayangiku, memanjakanku, merawatku, menjagaku. Kadang-kadang aku khawatir akan masa depanku sendiri; aku bertanya apa tujuanku hidup, apa tujuanku bekerja, apa yang aku lakukan dalam satu, dua, lima tahun. Kemudian aku akan sadar bahwa aku memiliki Mama. Paling tidak, Mama memberiku alasan untuk terus berjuang: bukan untuk jadi sempurna, namun untuk membuat Mama bangga.


Oleh : Pinka Wima
Sumber :  www.Hipwee.com

Sabtu, 27 Desember 2014

12 Prinsip Cinta yang Harus Kamu Resapi Agar Dirimu Tak Perlu Lagi Sakit Hati

Tags
 
Apakah kamu pernah merasakan momen jatuh cinta? Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, atau menyimpan perasaan cinta yang begitu dalam pada pasangan? Ya, mencintai dan dicintai adalah perasaan yang membahagiakan dan lazim kita rasakan.

Tapi, bagaimana perjalanan cintamu selama ini? Muluskah? Berakhir sesuai harapankah? Atau justru menyisakan luka mendalam yang sampai sekarang belum bisa ditutup? Jika kisah cintamu tak pernah berakhir sesuai keinginan, bisa jadi ada yang salah terhadap pemahanmu terhadap cinta.

Nah, Berikut ini 12 prinsip tentang cinta yang harus terus diingat agar kehidupan cintamu tak berakhir menyedihkan!

1. Cinta Bisa Tiba-Tiba Mengetuk Pintu Hatimu, Menerima Atau Mengabaikan Perasaan Itu Adalah Pilihanmu

Mencintai adalah tentang memilih dan memantapkan hati. Mengizinkan diri sendiri untuk punya perasaan cinta pada seseorang yang memang dirasa layak mendapatkannya. Apakah dia yang selama ini jadi teman baikmu? Dia yang jadi rekomendasi orang tuamu, atau dia yang kamu kenal lewat pertemuan sederhana di sebuah angkutan kota?

Cinta memang bisa datang kapan saja. Momen jatuh cinta pun mungkin bisa kamu rasakan setiap detiknya. Namun, perkara menerima atau mengabaikan cinta yang datang sepenuhnya ada di tanganmu. Tak seorang pun berhak memaksa pada siapa kamu harus jatuh cinta atau mencintai. Saat memilih untuk mencintai berarti kamu harus siap dengan berbagai konsekuensi. Pun ketika kamu memilih untuk tidak membuka hati, kamu harus mampu menghadapi kesendirian dengan berani.

2. Kamu Harus Bisa Membedakan Mana Cinta Sejati yang Layak Kamu Jaga Sepenuh Hati — Mana Perasaan Menggebu yang Hanya Sekadar Obsesi
Ada kalanya kita tak bisa membedakan antara perasaan cinta dan sekadar obsesi. Obsesi biasanya muncul akibat perasaan suka yang begitu kuat. Dia yang membuatmu terobsesi mungkin punya paras cantik bak selebriti, siswa paling cerdas di kelasmu, atau cowok yang jadi idola di sekolahmu dulu. Obsesi memunculkan keinginan kuat untuk bisa berdampingan dengannya. Namun ketahuilah, perasaan yang kamu rasa begitu menggelegak itu sebenarnya belum bisa disebut sebagai cinta.

Cinta yang sebenarnya tak akan membuatmu obsesif atau berperilaku posesif. Cinta justru demikian membebaskan; tak akan mengekang atau menekan. Saat kamu bisa benar-benar mencintai pasangan, segala yang kamu lakukan hanya demi membuatnya merasa nyaman. Jika perasaan yang sekadar obsesi hanya bertahan sementara dan mudah berganti, cinta yang tulus justru akan bertahan lama di hati.

3. Tertarik Pada Pasangan Adalah Pintu. Rasa Cinta Masih Perlu Diuji Setelah Itu

Tak banyak orang yang percaya pada kisah ‘cinta pada pandangan pertama’. Seakan-akan cinta bisa muncul dalam sekejap dan dengan cara yang instan. Bukankan butuh proses yang panjang ketika sekedar rasa suka atau ketertarikan bisa berubah jadi cinta? Tidakkah cinta pada pandangan pertama seakan berdasar pada ketertarikan fisik semata?

Ya, cinta memang sepatutnya butuh waktu. Kamu dan pasanganmu punya perasaan cinta yang akan terus bertumbuh setiap harinya. Lewat kuatnya rasa saling percaya, setelah mengenal karakter aslinya, mendengar visi misi hidupnya, melihat perilakunya, hingga sikap-sikapnya yang memang bisa membuatmu nyaman bersamanya.

4. Tak Salah Mempercayai Bahwa Cinta Sejatimu Memang Sudah Ditakdirkan. Namun Pasangan yang Sepadan Tetap Layak Diusahakan

Kadang, perasaan yang begitu kuat atau rasa cinta yang demikian hebat membuat kita jumawa. Rasa bahagia yang berlebihan menjadikan kita banyak-banyak menumpuk harapan. Keinginan memiliki pasangan dan hubungan yang sempurna justru membuat diri kita terkesan memaksakan. Kita lupa bahwa perkara cinta sejati dan pasangan yang akan mendampingi sampai tua itu sudah dituliskan. Sebagai manusia, kita hanya patut berserah sambil tak putus-putus mengusahakannya.

Tapi memasrahkan bukan berarati duduk manis, ongkang-ongkang kaki, tanpa usaha keras di baliknya. Kalau mau mendapatkan pasangan yang sepadan, pengorbananmu juga harus digalakkan. Ingin pasangan yang gemar membaca? Tantang dirimu menamatkan minimal 3 buku tiap bulannya. Berharap punya pasangan dengan iman yang baik? Tengok dulu, apakah hubunganmu dan Tuhan sudah sedekat jarak tanda koma dan titik?

5. Cinta Itu Pekerjaan Memberi. Kamu Hanya Harus Memberikan Segala yang Terbaik Darimu Setiap Hari

Cinta memang selayaknya dimaknai sebagai kata kerja. Perasaan cinta seharusnya diwujudkan dalam bentuk tindakan. Jika hubungan cintamu mau bertahan, dibutuhkan kerja keras dan kerjasama yang tanpa pengecualian. Semakin dewasa dirimu, semakin kamu menyadari bahwa cinta bukanlah sekadar jargon manis atau kencan di akhir minggu. Cinta membutuhkan usaha yang lebih dari semua itu.

Saat ada masalah, kamu dan pasanganmu harus sekuat tenaga sama-sama meredam emosi dan berusaha berkompromi. Mencintai berarti berusaha memenuhi harapan pasangan yang mengisi hati. Saban hari kamu harus bertransformasi jadi manusia yang lebih baik lagi.

Cinta yang baik melibatkan usaha yang sepadan. Tak ada kepentingan satu orang yang harus dikorbankan.

6. Cinta yang Tulus Selalu Ingin Menjaga. Di Tengah Kesulitan Terdalamnya Sekalipun, Kamu Ingin Terus Mendampinginya

Mengaku mencintai pasangan berarti siap memberikan dirimu sepenuhnya. Ya, rasa cinta membuatmu tak enggan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengarkan curahan hatinya. Saat dia yang kamu cintai tengah dilanda kesulitan, kamu pulalah orang pertama yang akan turun tangan membantunya.

Wujud dari perasaan cinta adalah ketika kamu berusaha hadir atau ada untuknya. Genggaman tangan atau pelukan hangatmu yang akan menenangkannya. Keceriaan dan rasa empatimu yang dapat sejenak membuatnya melupakan masalah yang jadi beban hidupnya. Saat bisa benar-benar hadir dan ada untuknya, kamu sah membuktikan bahwa cintamu memang sedalam itu padanya.

7. Bertengkar dan Berselisih Paham Itu Pasti. Justru Dari Konflik-lah Kalian Bisa Belajar Saling Memahami
Tuhan menciptakan cinta untuk kebaikan. Agar manusia bisa berbagi cinta dan kasih sayang yang mendamaikan dan bukannya saling menyakiti. Sayangnya, tak jarang kita malah menjalani hubungan yang tak dewasa. Alih-alih bisa bersikap baik dan saling menyayangi, kita justru lebih sering tersulut emosi.

Bagi mereka yang bisa berpikir dan bersikap dewasa, cinta yang dijalani akan lebih stabil dan konsisten. Tanpa perlu banyak drama-drama dalam hubungan, setiap masalah yang datang selayaknya bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan sikap mau menghargai pasangan. Kalau kamu ingin cintamu bertahan, setiap permasalahan akan bisa disarikan sebagai pelajaran. Pertengkaran tidak akan berakhir sia-sia tanpa memberikan pengalaman.

8. Sebelum Berani Mencintai Orang Lain, Pastikan Kamu Sudah Berdamai dengan Dirimu Sendiri

Demi bisa mencintai orang lain, kamu perlu berdamai dengan dirimu sendiri terlebih dahulu. Menerima segala kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki, pun bisa menikmati hidup dan berbahagia meskipun sedang sendiri.

Terima segala kesalahanmu di masa lalu, maafkan kealpaanmu sebagai manusia dan pencinta di masa yang dulu. Tanpa pernah melewati proses berdamai dengan diri sendiri,

Kamu bukanlah pribadi yang rapuh, melainkan seseorang yang kokoh berdiri di atas dua kaki. Kamu tak butuh penopang atau tempat bersandar, melainkan teman dan rekan dalam perjalanan hidupmu.

9. Jika Masih Egois dan Ingin Mementingkan Diri Sendiri — Tanyakan Lagi: Cintakah yang Sedang Kujalani?
Cinta ternyata punya kekuatan yang luar biasa. Cinta yang baik akan membuatmu bertumbuh jadi pribadi yang lebih baik pula. Karenanya kamu tak lagi egois atau mementingkan diri sendiri. Cinta membuatmu tak malas-malas memikirkan pasangan yang memang sudah jadi bagian hidupmu. Kasih sayang dan perhatian tak kurang-kurang kamu curahkan. Cintalah yang mengajarkan kita untuk mau peduli dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kebutuhan diri sendiri.

Jika hubungan cinta yang sedang kamu jalani tidak membuatmu jadi pemberi dengan keikhlasan seluas lapangan bola, perasaanmu patut kamu pertanyakan. Sesungguhnya, cintakah yang sedang kamu jalani? Atau sekadar ingin ada yang mendampingi?

10. Sekalipun Cinta Tak Pernah Datang dengan Kepastian, Dia Pantas Dilakoni dengan Penuh Keyakinan

Sudah jadi rumus pasti bahwa cinta tak akan pernah datang dengan kepastian. Setiap hubungan yang dijalani akan selalu punya dua kemungkinan, entah berhasil atau gagal total. Namun, bukan berarti kita pantas menjalaninya dengan seenaknya tanpa rasa percaya atau keyakinan.

Kamu yang benar-benar mencintai akan lebih berani dalam melangkah. Mantap mencintai berarti punya kepercayaan dan keyakinan yang besar pada pasangan. Bahwa lepas dari segala kemungkinan yang bisa terjadi, kamu bertekad untuk sebaik-baiknya berusaha demi bisa mempertahankan hubungan seterusnya.

11. Jangan Berharap Mendapat Cinta yang Sempurna, Tapi Jalani Cinta dengan Jujur dan Apa Adanya

Mungkin, kita sering berandai-andai tentang hubungan yang membahagiakan. Berharap punya pasangan yang sifat dan karakternya benar-benar kamu idam-idamkan atau menjalani hubungan yang langgeng hingga ke pelaminan. Segala keinginan dan harapan itu membuat kita lupa bahwa bagaimana pun tak ada cinta yang sempurna.

Hubungan yang sempurna adalah ketika kamu dan pasanganmu bisa sama-sama mau berusaha. Saling mengajak dalam kebaikan, mau kompromi, dan berusaha saling memahami. Tanpa perlu punya bayangan tentang bagaimana kriteria pasangan yang sempurna, kamu dan dia hanya fokus untuk berusaha menjadi pasangan yang lebih baik setiap harinya.

12. Kepercayaan Terhadap Cinta yang Tulus Menjadikanmu Lebih Berani Menghadapi Sendiri. Pun Tak Takut Saat Harus Menghadapi Komitmen yang Lebih Suci
Bisa saja saat ini kamu masih sendiri, belum ada yang mendampingi. Bagi mereka yang belum meyakini bahwa cinta selalu datang di saat yang paling tepat nanti, mungkin rasa cemas dan galau tidak bisa dihindari. Tapi mereka yang yakin bahwa semua hanya harus dijalani justru lebih berani menghadapi kesendirian. Kenapa harus khawatir? Toh jika waktunya tiba, pasangan yang dinanti sekian lama akan muncul juga di hadap mata.

Begitu pun bagi mereka yang punya pasangan — mencintai tak bisa dianggap sembarangan. Mencintai adalah perkara janji yang selayaknya ditepati. Kalian tak lagi takut jika harus membawa ikatan ini ke komitmen yang lebih suci. Sebab bukankah cinta memang soal memberanikan diri menghadapi segalanya bersama? Entah manis atau pahit jalan yang terhampar di hadap sana.


Nah, apakah kamu setuju dengan prinsip-prinsip di atas? Soal cinta memang bukan perkara sederhana. Cinta yang sebenar-benarnya adalah ketika kamu bisa mencerapi perasaan cintamu secara dewasa. Semoga cinta membuat hidupmu berbahagia, ya!

Oleh : Nabila Inaya
Sumber : www.Hipwee.com 

13 Sifat Cewek Idaman yang Bisa Membantumu Jadi Pria yang Lebih Baik

Tags

Di balik laki-laki hebat, selalu ada perempuan yang kuat. Ungkapan ini memang bukan kata abal-abal, lihat saja orang-orang hebat di sekitar kita. Di balik kegagahan pak SBY ada kehebatan Bu Ani, di balik pesona Indra Guna Sutowo ada kesempurnaan seorang Dian Sastro. Hubungan memang bukan monopoli satu orang saja. Dibutuhkan kerja sama antara 2 kepala untuk menjadikan sebuah hubungan cinta mampu bekerja.

Nah, jika kamu masih jomblo, maka gak ada salahnya untuk tahu sifat-sifat cewek yang bisa membuatmu menjadi cowok yang lebih keren. Dan, buat kamu cewek yang masih jomblo, gak ada salahnya juga untuk memantaskan diri agar cowokmu nanti bisa merasa beruntung telah memilikimu. Berikut ini adalah 13 sifat cewek idaman yang bisa membuat para cowok jadi lebih keren d imasa depan.

1 . Carilah dia yang selalu memenuhi harimu dengan kejutan. Bersama gadis macam ini kamu tak akan merasa bosan

Hubungan yang sudah lama, akan terasa sebentar jika kamu mengisinya dengan hal-hal yang menyenangkan. Temukan dia yang selalu memenuhi hari-harimu dengan keasyikan baru. Dia yang tak takut mengungkapkan perasaannya lewat berbagai cara yang membuatmu selalu betah tinggal.

Seringkali kamu tidak habis pikir bagaimana dia membuatmu selalu merasa jatuh cinta dengan cara yang unik. Mendadak dia belajar masak demi mengajakmu makan malam romantis dirumah, atau dia membuatmu terpana karena bisa mendapatkan tandatangan pesepakbola favoritmu. Jalinan cinta kalian tidak akan terasa membosankan saat ada dia yang selalu bikin kejutan.

2. Temukan dia yang haus melihat dunia. Didampingi gadis yang gemar berpetualang matamu akan lebih terbuka
Hubungan bisa kian datar setelah dijalani sekian lama. Inilah pentingnya menemukan dia yang selalu menawarkan sudut pandang baru dalam memandang dunia. Bersama gadis pejalan, masa depan tidak pernah terasa membosankan.

Kamu yang setiap hari disibukkan dengan profesi sebagai pekerja kantoran bisa diajak menjajal berbagai pengalaman. Naik gunung, traveling ke kota baru, surfing, sampai mencoba makanan enak yang lokasinya ada di dalam gang sempit perumahan. Tak hanya terasa tak pernah membosankan, bersama seorang pejalan hubunganmu akan dipenuhi lebih banyak pengalaman.

3. Bersamalah dengan dia yang nyaman menjadi dirinya sendiri. Dengan cara ini kamu tak akan merasa terbebani
Cewek yang nyaman dengan dirinya sendiri biasanya akan lebih percaya diri. Tanpa kamu sering memujinya bahwa dia cantik, dia sudah merasa cantik. Kamu tidak lagi perlu sibuk mencari kata pujian untuk membahagiakan dirinya– sebab dia sudah tahu apa yang sesungguhnya dia punya.

Kenyamanan terhadap diri sendiri juga membuat dia menghargai orang-orang penting lainnya dalam hubungan kalian. Dia tidak pernah merasa paling benar, tak juga suka menyalahkan. Hanya saja dia meyakini bahwa masing-masing orang punya jalan hidup yang layak dihargai.

4. Cari dia yang pandai membawa diri. Rasa percaya dirinya akan membuatmu merasa nyaman didampingi
Cewek yang percaya diri akan membuatnya semakin menarik. Dia tidak sungkan untuk menunjukan siapa dirinya sebenarnya didepanmu. Selain itu tanpa rasa kikuk, dia akan mudah berbaur saat kamu bersama teman-temanmu. Tutur katanya yang jujur bisa membuat obrolan kalian menjadi lebih menyenangkan. Kemanapun kamu pergi, kamu akan merasa nyaman saat ada dia disampingmu. Aura percaya diri yang ditularkannya pun bisa membuatmu tampak lebih berwibawa.

5. Anak-anakmu kelak butuh dididik sepenuh hati. Pastikan kamu didampingi oleh dia yang selalu haus mencerdaskan diri
Cewek cerdas bukanlah melulu dia yang sudah master atau sekolah dokter. Cewek yang bisa membawamu pada obrolan yang membuka pengetahuan adalah cewek cerdas yang sesungguhnya.

Dia tidak bosan mengajakmu membicarakan topik-topik baru, mengajakmu berbincang banyak soal hal-hal yang kamu belum tahu, membuka matamu bahwa di luar sana ada dunia yang layak dijelajahi . Bersama dia kamu tidak akan kehilangan bahan pembicaraan. Mulai dari bicara politik, budaya, sampai musik-musik baru yang belum pernah kamu dengar sebelumnya.

Bersama dia yang tak pernah mau berhenti belajar kamu pun bisa yakin bahwa kelak pendidikan anak-anakmu ada di tangan yang paling baik. Dia tak hanya memuaskan gelegak ingin tahumu, namun juga bisa jadi ibu yang baik untuk anak-anakmu.

6. Jika tak ingin merasa terbebani, temukan gadis yang punya dunianya sendiri. Dia yang tak keberatan asyik menekuni hobi
 
Gak jarang kamu akan menjadi cepat jenuh saat cewekmu harus ikut kemanapun pergi. Nah, jika cewekmu mempunyai hobi sendiri yang bisa dia tekuni maka kamu tak melulu harus harusa disampingnya setiap saat. Dia tidak akan terlalu bergantung padamu. Selain itu, punya hobi yang berbeda juga baik untuk saling bertukar ilmu. Cewek yang punya banyak hobi juga jarang merasa bosan dengan hidupnya sendiri. Dia selalu punya cara mengisi hidupnya agar lebih asyik.



7. Gadis yang pandai memperhatikan penampilan tak hanya enak dipandang. Kamu pun merasa nyaman saat membawanya ke hadapan banyak orang
Kamu gak harus punya cewek secantik Dian Sastro atau sebening Raisa untuk bangga menjadi cowok kok. Cewek yang tahu bagaimana tampil apik sudah bisa membuatmu merasa bangga saat harus memperkenalkan pada teman-temanmu. Bukan dia yang selalu memakai make up, tapi dia yang bisa menempatkan diri pada setiap situasi. Dia tahu bagaimana berpakaian yang pas saat kondangan. Dia cakap memilih dandanan saat kamu ajak pergi nonton bola. Dia bisa luwes saat harus berhadapan dengan Ibu mertua. Cewek yang tahu bagaimana tampil cantik dan apik tak kan membuatmu malu menjadi pasangannya. Akhirnya, kamu akan lebih merasa bangga dan percaya diri.

8. Gadis yang punya impian-impian besar akan membantumu meraih banyak pencapaian di masa depan

Setiap hubungan harus punya tujuan yang jelas mau dibawa kemana. Nah, gak jarang cewek yang punya passion dalam hidupnya bisa membantumu untuk mengarahkan masa depanmu. Dia bisa memperjelas hubungan kalian mau dibawa kemana. Hubungan kalian tidak akan dibiarkan menggantung terlalu lama. Cita-cita yang dia perjuangkan akan membuatmu termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Tanpa sadar bersamanya kamu, dilatih untuk  punya tujuan yang jelas dalam hidup.

9. Jangan lepaskan gadis yang bisa mensyukuri hidup. Dia akan mengajarimu bersyukur, meski di dalam kondisi paling redup

Bersama gadis yang mudah mensyukuri hidup, matamu akan terbuka. Betapa kita akan lebih bahagia jika selalu bisa bersyukur dengan apa yang kita terima. Kamu tidak harus membuat kencan romantis di kapal pesiar. Karena baginya, apapun itu asal ada kamu itu sudah cukup baginya.

Dia juga selalu menghargai apapun yang kamu berikan. Sejelek apapun kado ulang tahun darimu, sesederhana apapun perayaan hari jadi kalian — semua dia terima dengan penuh kesyukuran. Beruntunglah kamu yang mempunyai cewek yang jarang meminta banyak hal yang bisa membuatmu tertekan. Nah, jagalah dia erat-erat dengan selalu berusaha memberi dia yang lebih baik lagi.

10. Saat beban hidup terasa terlalu berat melanda, dia yang penuh tawa bisa meringankannya

Terkadang hidup yang berat seringkali membuatmu merasa susah dan ingin berkeluh kesah. Memang, semakin dewasa beban hidup semakin berat dirasa. Inilah pentingnya kamu mendapatkan pasangan yang dengan mudah mengundang gelak tawa.

Bukan berarti kamu harus mencari stand up comedian profesional. Kamu hanya perlu bersama dengan dia yang tahu kapan saat kamu perlu dihibur. Dia tahu bagaimana caranya membuatmu tersenyum disaat kamu sedang terpuruk. Tawanya bisa menjadi obat dalam getirnya hari-harimu. Candaan ringan darinya membuatmu tahu bahwa hidup hanya sedang melucu.

11. Cewek yang bisa memahami selera humormu adalah pasangan hidup yang tidak pernah membuatmu merasa jemu.
Mendapatkan pasangan yang bisa memahami selera humormu adalah kemewahan yang tak ternilai harganya. Tanpa perlu banyak penjelasan, kalian bisa tergelak bersama karena hal-hal sederhana yang hanya bisa dipahami berdua.

Didampingi gadis macam ini, kamu tak perlu lagi takut terlihat aneh saat mengeluarkan banyolan konyol. Dia menerimamu apa adanya. Dia menghargai selera humormu yang kata orang tak ada duanya di dunia. Bahkan, dia bisa menganggapnya sangat lucu sampai harus sakit perut karena kebanyakan tertawa.

12. Diterima apa adanya memang menyenangkan. Tapi membersamai dia yang terus menelurkan tantanganlah yang akan membuatmu berkembang

Jika kamu ingin berkembang, janganlah mencari cewek yang mencintaimu apa adanya. Dia yang tidak membiarkanmu begitu saja dengan kebiasaan-kebiasaan burukmu. Dia yang selalu memaksamu harus makan tepat waktu. Dia yang tidak pernah bosan mengingatkanmu untuk sembahyang. Karena dengan begitu kamu tidak hanya dicintai, tapi juga dihargai. Bukan karena karena tidak menerima dirimu seutuhnya, tapi dia hanya berani berusaha untuk membantumu menjadi cowok yang lebih keren lagi.

Kamu akan beruntung mendapatkan dia yang tak hanya menjadikanmu sebagai pasangan, teman, dan partner yang baik, tapi juga mengajarimu bagaimana menjadi seorang manusia yang sesungguhnya. Jika kamu sudah menemukannya, jagalah dia dengan perlakukan yang baik. Karena dia memang pantas untuk mendapatkan itu.
 
Saatnnya kamu memanfaatkan cinta dari pasanganmu untuk menjadikanmu pribadi yang lebih baik. Semoga beruntung.


Oleh : Agustin Fatimah
Sumber : www.Hipwee.com

10 Cara Jitu Untuk Menemukan Bakatmu


Apakah kamu sering bingung dengan bakat alamiah apa yang sebenarnya kamu miliki?
Kamu merasa tertarik di suatu bidang, tapi bagus di bidang yang lain?
Atau kamu yakin bahwa sebenarnya kamu tak punya bakat menonjol apa-apa?
“Duh, aku biasa-biasa aja kok, nggak punya bakat istimewa.”
 
Jangan minder! Setiap orang lahir di dunia dengan bakat mereka sendiri-sendiri.
Jika kamu belum tahu apa bakatmu, bukan berarti kamu tak punya talenta sama sekali.
Talenta itu hanya masih tersembunyi.
Nah, jika sampai sekarang kamu masih bingung apa bakat yang kamu punya, kenapa tidak ikuti cara-cara ini saja?

1. Meskipun Tidak Semuanya Ilmiah, Tes Kepribadian Mungkin Bisa Menggambarkan Karaktermu Secara Garis Besar
Sebelumnya: apakah kamu sudah mengerti karakter diri kamu sendiri?

Tidak jarang, orang-orang bingung dengan bakat apa yang dimilikinya gara-gara belum kenal sama diri mereka. Kamu bisa menggunakan indikator kepribadian dari Myers-Briggs untuk membantu mengenali tipe kepribadianmu. Cek indikator-indikatornya ini di sini.

Setelah kamu mengerti kamu itu seperti apa, kamu bakal lebih mudah untuk mengetahui plus minus yang ada di dalam dirimu, kan?!

2. Jika Belum Puas, Tanyakan Kelebihan dan Kekuranganmu Pada Temanmu
Jika kamu masih belum yakin tentang penilaian kepribadianmu dengan indikator-indikator di atas, kamu bisa tanyakan kelebihan dan kekuranganmu pada teman- teman dekatmu. Seorang teman sejati pasti akan langsung menjabarkan panjang lebar kekurangan dan kelebihan yang kamu miliki.

Selain menyenangkan, mendengar kelebihan dan kekurangan dari orang lain pasti akan dapat meningkatkan percaya dirimu, kan?

3. Kalau Kamu Masih Bingung Juga, Berkonsultasilah Pada Kedua Orang Tuamu
Tidak ada salahnya kamu bertanya pada orang tuamu tentang kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki. Kamu bisa bertanya tentang seperti apa kamu waktu kecil, atau tentang apa hobi yang sering kamu lakukan saat kamu masih kecil. Dengarkan cerita mereka tentang seberapa pintarnya dirimu bermain air hingga betapa kreatifnya dirimu dengan pulpen dan cat air.

Tidak ada orang yang mengerti kita sebaik orang tua kita bukan?

4. Orang Lain Selalu Ada Untuk Menginspirasimu
Jika kau masih bingung dengan talent atau bakat yang kamu miliki, kamu bisa berusaha untuk mencari inspirasi dari orang lain. Misalnya saja kamu membaca buku lalu kamu terinspirasi untuk jadi penulis, saat kamu menonton konser tiba-tiba kamu kepikiran untuk jadi musisi seperti band dan penyanyi favoritmu hingga kamu ingin menjadi seperti B.J. Habibie yang bisa membuat pesawat terbang.

5.  Bakat Bukan Hanya Tentang yang Kamu Ahli, Namun Juga Hal yang Kamu Sukai. Nah, Coba Perhatikanlah Hal-Hal Yang Kamu Sukai.
Mulai tulis hal-hal yang menyenangkan untuk kamu lakukan. Apapun, entah itu memasak, main gitar, renang, main biola, beternak, berkebun atau kegiatan-kegiatan lain yang akan dengan senang hati kamu lakukan. Setelah itu tanyakan pada dirimu dari kegiatan tersebut kegiatan apa yang dengan senang hati berkecimpung dan menghabiskan sebagian besar waktumu untuk melakukannya.

6. Jangan Kamu Tunda! Mulailah Pencarianmu Itu Sekarang Juga
Semua yang ada di poin 1 – 5 di atas akan percuma jika kamu enggak punya nyali untuk mencobanya sekarang juga! Jangan biarkan mimpimu untuk menjadi jago panah, penulis handal, gitaris ternama, penyanyi terkenal atau menjadi pengusaha sukses tetap menjadi bunga tidur yang menghiasi mimpi indahmu.

7. Jika Sudah Menemukan Bakatmu, Kuncimu Adalah Terus Mengasah Bakat Itu
Teruslah latihan setiap hari untuk mengasah bakat yang kamu miliki.
Bakat yang kamu miliki itu tak ubahnya seperti pisau tumpul yang harus kamu asah setiap harinya agar dia dapat digunakan dengan baik, jika tidak dia akan tetap menjadi pisau tumpul yang kurang berguna. Sisakan waktumu barang 30 menit hingga 1 jam untuk mengasah bakat – bakat istimewamu itu.

8. Seorang Mentor yang Bisa Menempa Bakatmu Juga Perlu Kamu Cari
Mentor memang tidak mutlak ada dalam setiap sesi latihanmu, namun memiliki mentor yang dapat menilai perkembangan bakatmu tentu saja lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

Kamu tidak harus ikut les-les yang cukup menguras kocek, namun kamu bisa meminta teman-temanmu yang lebih jago main gitar untuk menilai performamu. Tantang temanmu yang lebih jago renang untuk adu cepat denganmu hingga baca artikel atau buku kisah sukses untuk memberimu ide dan motivasi saat membangun usahamu.

9. Bakat Itu Sudah Pasti Ada. Jangan Mudah Berputus Asa.
Permainan gitarmu bisa saja tidak sebaik yang kamu bayangkan, lukisanmu mungkin tidak jauh beda dengan lukisan anak SD, dan mungkin kamu sering dengar komen “Bagus sih, tapi lebih bagus kalau diem” saat kamu menunjukkan suara emasmu.

Komentar – komentar seperti itu jangan terlalu dipikirin yang ujuung – ujungnya bikin depresi cuy! Justru komentar – komentar seperti itu jadikan lecutan untuk berlatih lebih keras dan buktiin bakatmu!

10. Perubahan? Siapa Takut?

Seiring berjalannya waktu kamu akan mulai mengerti dan semakin serius untuk mengikuti passionmu. Entah jadi entertainer, seniman, atlet, atau jadi pengusaha. Kamu harus siap menghadapi perubahan yang terjadi dalam hidupmu, tapi yang penting untuk kamu perhatikan adalah perubahanmu HARUS selalu menuju ke arah yang lebih baik. Hari ini, jadilah kamu yang lebih baik daripada kamu yang kemarin!

Nah itu dia 10 cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk mengenali dan menggali apa yang menjadi bakatmu. Temukan bakatmu, asah, percayai dan wujudkan mimpi-mimpimu!

Sumber : www.Hipwee.com

Perbedaan Antara Pasangan Sementara dan Dia yang Layak Mendampingimu Sampai Tua

Tags
 
Saat ini kamu mungkin tengah menjalani hubungan yang bahagia. Dia yang saat ini mendampingi adalah seseorang yang baik hati dan benar-benar mencintai. Tapi, cukup yakinkah kamu bahwa dia akan tetap bersamamu di masa depan? Mungkinkah dialah yang kelak bersanding denganmu di pelaminan? Ataukah, kamu justru harus kecewa lantaran dia tak beda dari mantan pacarmu sebelumnya karena sekadar jadi pasangan sementara?

Sebelum terlalu yakin dan terpaksa menelan rasa kecewa, simak dahulu perbedaan keduanya di artikel ini, ya!

1. Pasangan yang Cuma Sementara Hanya Ingin Bersenang-Senang. Dia yang Layak Menua Bersama Justru Selalu Memikirkan Masa Depan

Bagi dia yang dulu hanya mendampingimu sementara, prinsip dan nilai-nilai hidup bukanlah topik yang menarik untuk dibicarakan. Dulu, kebersamaan kalian hanya diisi dengan bersenang-senang. Tak terlintas keinginan untuk berdiskusi perkara rumit seperti bagaimana seharusnya membangun sebuah keluarga atau menjadi manusia yang benar-benar berguna.

Namun, bersama dia yang kelak jadi pendampingmu di masa depan, soal prinsip dan nilai-nilai hidup justru sangat menarik. Dia tak segan mengajakmu berkencan; sekadar duduk di cafe dan minum kopi demi bisa ngobrol berjam-jam. Yang jadi bahan pembicaraan tentu saja perkara kemungkinan kehidupan di masa depan yang bisa kalian wujudkan bersama.

Dia yang layak mendampingimu sampai tua akan berbinar waktu kalian membayangkan akan punya anak berapa, tinggal di mana, bagaimana mencicil KPR bersama. Sementara dia yang cuma mau senang-senang saja hanya melengos malas waktu diajak bicara soal hari tua.

2. Bersama Dia yang Layak Dipertahankan Sampai Tua Kamu Tak Hanya Bahagia. Pendampingannya Membuatmu Berkembang Penuh Sebagai Manusia

Bersama pasangan yang sementara, kamu hanya menikmati kesenangan yang sifatnya juga sekejap saja. Pergi kencan di Sabtu malam, liburan bersama di akhir pekan, atau sekadar merayakan momen jadian. Yup, semua yang kamu lewati bersama dia memang menyenangkan. Tapi, apakah bersamanya memberimu kesempatan membuka wawasan dan belajar hal-hal baru?

Cinta itu selayaknya menjadikanmu pribadi yang lebih peka. Hubungan yang baru juga sepatutnya membuka cara berpikirmu agar lebih terbuka. Dia yang memang pantas menjadi pendamping di masa depan akan banyak-banyak mengajarkan kebaikan. Mengingatkan kamu agar tak lupa pergi ibadah, menemani pergi ke toko buku demi membeli bacaan-bacaan baru, atau mengenalkanmu pada hobi dan dunia kerjanya yang tak kamu mengerti sebelumnya.
 
3. Pendamping Sementara Adalah Dia yang Tak Bisa Dipercaya. Orang yang Berhak Ada di Masa Depanmu Mau Baik-Baik Saling Menjaga
Rasa percaya pada pasangan memang sah jadi modal utama dalam menjalin ikatan. Ketika pasangan bisa saling percaya, hubungan yang dijalani pun cenderung minim perselisihan. Bukankah hubunganmu dulu pernah kandas lantaran sering saling curiga? Dia yang hanya mendampingimu sementara nyatanya tak bisa diberi kepercayaan dan mempercayaimu sepenuhnya?

Rasa percaya itu ibarat fondasi hubungan. Jika pasanganmu saat ini sudah bisa baik-baik memberimu kepercayaan, itu artinya dia menginginkan hubungan kalian bisa bertahan selamanya. Bagaimana pun, rasa percaya jugalah yang jadi kunci keberhasilan sebuah ikatan pernikahan. Dia yang kini bisa dipercaya atau mempercayaimu berarti menginginkan agar hubungan yang kalian jalani bertahan seterusnya hingga kelak dibawa pada masa depan.

4. Kalau Dia Tidak Mampu Menjaga Komitmen Bersama Artinya Dia Tidak Layak Mendapatkan Hatimu Seutuhnya

Banyak hal yang menjadikan seseorang hanya bisa jadi pendamping sementara. Salah satu alasannya karena dia tak pernah bisa benar-benar bersikap setia. Sembari menjalani hubungan denganmu, dia pun bisa dengan ringan membagi kasih sayang dan hatinya untuk orang lain. Sikap tak setia inilah yang jelas membuktikan bahwa dia tak bisa menghargai janji dan komitmen kalian.

Dia yang layak jadi pendampingmu di masa depan haruslah benar-benar menghargai janji. Jika sudah mantap menjalin hubungan denganmu, sebisa mungkin dia akan berusaha untuk baik-baik menjaganya. Tanpa niat untuk mencari pasangan lain yang lebih baik atau lebih sempurna, dia bisa mantap memilih bertahan dan menerimamu apa adanya.

5. Abaikan Dia yang Memilih Pergi Saat Merasa Bosan. Pertahankan Pasangan yang Tak Putus-Putus Berusaha Demi Hubungan Kalian
Setiap hubungan pasti akan mengalami pasang surutnya. Ada saat dimana kebahagiaan bertukar rasa bosan yang luar biasa. Sebagai pasangan yang sifatnya sementara, dia akan mudah saja meninggalkanmu. Perasaan yang tak seberapa dalam membuatnya ringan melangkah pergi dan mencari kesenangan-kesenangan baru.

Berbeda dengan pasangan yang sementara, calon pendampingmu di masa depan tak akan begitu saja menyerah pada keadaan. Saat hubungan dilanda bosan misalnya, dia akan berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan. Sebisa mungkin, dia berusaha agar bisa membuatmu tertawa. Bersamanya pula kamu merasa begitu berharga dan bahagia.

6. Pasangan Sepatutnya Tak Boleh Membatasi, Kekasih Sejati Pasti Mendukungmu Dalam Setiap Langkah Kaki
Hubungan memang tak seharusnya mengekang atau membatasi. Meski ada atau tidaknya pasangan, kamu tetap berhak menikmati hidupmu sendiri. Dulu, seseorang di masa lalu mungkin terlalu sering mengekangmu. Melarangmu ikut kegiatan di kampus atau sekadar kumpul bersama teman untuk mengerjakan tugas kelompok atau nongkrong.

Sementara, dia yang pantas diperhitungkan sebagai pendamping di masa depan tak akan terlalu repot memikirkan hal ini. Dia percaya bahwa segala kesepakatan yang dibuat denganmu tak akan mudah dilanggar. Kepercayaan, rasa setia, dan komitmen untuk menjalin hubungan sudah tak perlu lagi jadi bahan perdebatan di antara kalian.

7. Berbeda dengan Pasangan yang Sementara, Pendamping Sejati Selalu Bisa Diajak Kompromi Mencari Jalan Tengah Bersama
Pasangan sementaramu biasanya masih demikian lekat dengan ego pribadi. Dia belum bisa menempatkan kamu diantara kebutuhan pribadi, keluarga, dan rencana-renacana masa depan lainnya. Saat beda pendapat denganmu, dia akan dengan mudah menyerah atau memilih diam lantaran tak bisa berkata apa-apa.

Jelas berbeda dengan dia yang digadang-gadang jadi pasangan di masa depan. Kemampuan berkomproni adalah salah satu modal utamanya. Segala perbedaan yang terjadi dan kalian miliki bisa pelan-pelan dibicarakan dan dicari solusinya agar ke depan hubungan kalian pun bisa semakin membaik.

8. Hubungan Kalian Bukan Sekadar Kamu dan Dia, Ada Keluarga yang Selalu Jadi Pertimbangan Utama
Ingat, kamu tak pernah benar-benar hidup sendiri di dunia ini. Ada orang tua dan keluarga yang sekiranya selalu ada untuk mendukung dan mendampingi. Meskipun tak selalu ada secara fisik, doa dan harapan-harapan merekalah yang bisa menguatkanmu. Nah, pasangan sementaramu tentu tak menganggap keluarga adalah bagian penting dalam dirimu. Baginya, hubungan adalah hanya tentang kamu dan dia.

Padahal, bagi dia yang memang ingin mendampingimu selamanya, keluarga jelas dianggapnya punya andil penting dalam hubungan kalian. Atas restu dan persetujuan keluarga pulalah kalian bisa melanjutkan hubungan ke jenjang selanjutnya.

9. Dia yang Tak Akan Bertahan Selamanya Ringan Memuji Demi Membuatmu Gembira. Calon Pendamping di Masa Depan Memberi Pujian Karena Kamu Layak Mendapatkannya
Dia yang hanya mendampingimu untuk sementara biasanya akan sangat ringan memuji. Pujian-pujian yang dia sampaikan tak pernah benar-benar tulus lantaran tujuannya hanya ingin membuatmu senang. Dia tak paham bahwa pujian yang berlebihan dan tak sesuai justru akan melemahkan dan membuatmu bermalas-malasan.

Beda dengan dia yang memang benar-benar menyayangimu. Segala pujian yang diberikannya sesuai dan memang pantas kamu dapatkan. Bukan sekadar membuatmu senang, dia justru bisa mengapresiasi atau menghargai prestasi dan pencapaianmu. Jika suatu saat kamu melakukan kesalahan, dia pun tak akan segan untuk menegur dan memberikan peringatan.

10. Dia yang Mencintaimu Sepenuh Hati dan Bisa Membuatmu Berhenti Mencari Memang Layak Dipertahankan Sampai Nanti 
Pasangan sementaramu memang tak pernah dalam-dalam mencintaimu. Bahkan, kasih sayang dan cinta yang dia punya tak benar-benar tulus padamu. Dia pun punya sekian sebab dan alasan yang menjadikannya bersedia menjadi pendampingmu. Dia memilihmu karena kamu cantik, pintar, punya masa depan cerah, dan mau menuruti inginnya.

Padahal, bukankah cinta dan kasih sayang tak seharusnya diberikan dengan syarat? Bukankah cinta yang benar-benar tulus juga tak perlu didasari perhitungan-perhitungan yang rumit? Jika dia yang saat ini bisa mencintaimu tanpa embel-embel apapun atau sekadar apa adanya dirimu, yakinlah bahwa dia memang pasangan yang tepat. Dialah pasangan yang akan bertahan mendampingimu hingga kelak mautlah yang memisahkan.


Nah, gimana? Apakah pasanganmu saat ini layak disebut sebagai calon pendamping di masa depan, ataukah hanya kekasih sementara? Apapun itu, percayalah bahwa cuma kamu yang bisa menilai sebaik-baik pasangan yang akan mendampingimu kelak! :D

Sumber : www.Hipwee.com